Amazing Flores -(part I - Ende , Moni, Kelimutu)

Selalu happy bila saat travelling tiba , kali ini gw mau nyambangi bagian timur Indonesia, tepatnya Provinsi Nusa Tenggara Timur , Flores . Tergiur cerita teman yang baru pulang dari sana, lautnya bagus juga tentang desa Waerebo dikaki gunung , enggak sabar pengen cepet - cepet lari dari rutinitas kerja , asal jangan lari dari kenyataan aja daah

Perjalanan kali ini cukup lama kurang lebih 15 hari , secara gw pengen menjelajah flores dari ujung ke ujung , biar cukup buat ngedatengin daftar list destination idaman, sengaja nimbun cuti , sayang kan udah ongkosnya mihil eeh cuma 3 - 4 hari di Flores .

Jadwal travelling gw kali ini dari tanggal 04 -15 Oktober 2015 hampir setahun yang lalu hehehehe, semoga enggak ada yang terlewat yah ceritanya
Perjalanan akan gw mulai dari Ende - Bajawa - Ruteng - Denge - Labuan Bajo - Kanawa Island - Live on Board (3 malam 4 hari) - Labuan Bajo

Hari H tiba , paspor , koper mirip pulang mudik lebaran  , perlengkapan anti item alias sunblock, cream malam , cream siang, lipgloss, pamit tetangga kiri kanan minta doa restu, order si burung biru dan enggak lupa up date status biar kekinian hahahhaaa

     Horeeeee mariii berlibur 

 Tiket Lion Air JKT - Ende



Pesawat Lion Air JT 0028 Jakarta - Ende (transit Denpasar) mengudara pukul 08:10 WIB , dapet seat 22A , lumayan ketekuk dech tuh kaki si mister, secara paham dong besar spacenya budget airplane , hot seatnya udah penuh ...tahan dech 2 jam sampai Denpasar

Pesawat mendarat di Denpasar dengan selamat sentosa tidak kurang suatu apapun , dan kita menuju gate transit pesawat , sempat enggak jelas masalah gate buat nunggu si pesawat tujuan Denpasar - Ende , petugas di bagian transit bilang Gate 9 sementara di tiket tertulis Gate 4 , akhirnya kami memutuskan untuk menunggu di dekat gate 9  dan untung pengeras suara pemberitahuan boarding pesawat jurusan Ende cukup keras dan ternyata benar di Gate 9 , jadi buat kalian yang berniat jalan - jalan ke Flores bila transit di Denpasar untuk ganti pesawat baiknya cek kembali gate mana kepada petugas , sebab bisa jadi gate di tiket tidak sesuai .

Selesai urusan gate , kita boarding jam 11:25 buat naik kepesawat lanjutan , pesawat baling - baling jenis ATR 72 seri 500 pesawat regional jarak pendek dengan mesin twin - turboprop , ketinggian jelajahnya pun hanya separuh ketinggian jelajah pesawat bermesin jet , hanya sekitar 4 km , sehingga kita bisa menikmati gugusan pulau - pulau sepanjang Bali - Ende  .

Perjalanan dimulai , gw mulai menikmati gugusan pulau - pulau cantik dibawah sana sementara si mister asik dengan bantal polkadot merahnya (untung enggak ngeces), memakan waktu sekitar 2 jam untuk sampai di Labuan Bajo , tempat transit pertama untuk menurunkan penumpang dan mengisi bahan bakar , setelah transit sekitar 30 menit , perjalanan dilanjutkan kembali , dan tiba di Bandara H.Hasan Aroeboesman Ende sekitar pukul  4 sore .

Flores from air

Bandaranya tidak besar , mirip bandara di Belitung , hanya berjalan kaki untuk mencapai tempat pengambilan bagasi . Setelah beres urusan bagasi , kami keluar dan mencari supir yang sudah kami booking sebelumnya , mobil sewaan ini kami dapat dari pemilik hotel tempat kami menginap di Moni.
Namanya Robert , orang Flores asli , kita bakalan berpetualang selama 6 hari bareng si Robert ini , kita memang menyewa mobil selama perjalanan dari Ende menuju Labuan Bajo buat mempersingkat waktu , dikarenakan transportasi di Flores cukup sulit .

Bandara Ende ( maaf buat yang punya foto pinjam fotonya yang ada  di mbah google , enggak sempat motret gedung bandaranya )

Suasana sekitar bandara , si mister senyum - senyum setelah tidur nyenyak bareng si polkadot merah

Cacing penghuni perut sudah protes minta di isi , maklum gw baru sarapan kopi plus hamburger doank tadi pagi , secara perut masih perut Indonesia asli jadilah keroncongan pake banget . Kami mampir kewarung nasi padang dekat bandara buat ngisi perut , enggak jelas ini makan siang atau malam pokoknya sikat man . Gw mah asik aja sama nasi padang kegemaran gw , walaupun rasanya jauh banget sama nasi padang langganan gw di Slipi tapi masih ok lah buat kondisi laper gila gini . Sementara si mister kaga bisa makan tuh nasi padang , jadilah doi dengan susah payah dan usaha keras makan ikan bakar , enggak lupa gw udeh nyiapin kepelan nasi panas plus air mineral satu galon , takut - takut keselek duri ikan

Kita lanjut perjalanan ke desa adat Moni , udara sejuk mulai terasa , sore yang cerah dengan angin pegunungan yang sejuk menambah sempurnanya perjalanan ke Moni 
Perjalanan ke Moni tidak memakan waktu lama , kurang lebih 2 jam . Di Moni banyak terdapat homestay milik penduduk setempat , ada juga beberapa yang dimiliki oleh warga asing .
Kami menginap di Bintang Lodge sesuai rekomendasi dari Tripadvisor, homestay milik Bapak Tobias  (bisa contac di 082341036979 atau 085237906259 / 081237616940) orang asli Moni . Bintang Lodge cukup bersih dengan kamar yang luas, harga permalam 400ribu . Kami menempati kamar di tingkat atas, jadi bisa duduk di beranda dan menikmati hamparan sawah dan pegunungan dengan ditemani angin sepoi - sepoi .

Bintang Lodge (foto diambil dari mbah google , lupa foto hotelnya karena kamera habis battery besoknya lupa juga ambil foto , maklum mata masih ngantuk pikiran melayang)
 ini kamar yang kami tempati dilantai atas, kamar mandinya juga cukup bersih
 Teras depan kamar , pemandangan cukup menyejukan mata dari depan teras
 

Setelah guling - gulingan di kasur ngelempengin kaki , ngecharge HP dan Camera (wajib ini hukumnya) , kita mandi dan jalan - jalan di sekitar penginapan sambil nunggu waktu makan malam .
Desa Moni tidak terlalu ramai , kehidupan perekonomian warga sekitar didapat dari bertani dan pariwisata , banyak wisatawan asing yang datang untuk melihat kawah gunung Kelimutu , memang lebiih banyak turis asing yang datang ke Flores dibandingkan turis domestik . Mungkin karena biaya transportasi yang mahal jadi turis domestik lebih banyak yang melipir ke Singapore , Malaysia atau Thailand dengan pesawat budget airplane , biaya pesawat lebih murah dan juga menaikan gengsi "liburan ke luar negri boo" padahal obyek wisata di Indonesia tiada duanya .

Makan malam di cafe Bintang Lodge cukup enak, rasa masakannya ok danporsinya juga lumayan banyak . Tomato soupnya enak, sayang lupa motret, berhubung laper langsung sikat begitu dateng walau lidah sedikit jontor karena panas .

Pagi - pagi buta keesokan paginya kami sudah nongkrong di pinggir jalan depan Bintang Lodge , jangan salah sangka mak - mak , kita lagi nungguin jemputan buat ke Kelimutu bukan pulang ronda yee
Kita mau liat sunrise yang katanya cetar membahana .
Jam 4 lewat 30 mobil jemputan datang , kita mulai naik ke Kelimutu, perjalanan kurang lebih 30 menit , di gerbang pertama kita membeli tiket masuk . Beda harga yah antara turis domestik sama turis bule . Sempet rada - rada kesel sih gw ma petugasnya , masa gw mau di cash tiket bule , mentang - mentang gw bareng si mister , kaga liat ape kulit gw yang eksotik alias sawo mateng rada busuk dikit, KTP masih gambar monas belom ganti gambar London Bridge .

Harga masuk ke Taman Nasional Kelimutu (pijem fotonya mbak Satyawinnie , thanks mbak sudah upload foto ini) buat info ke teman - teman yang mau travelling ke Kelimutu , semoga belum naik ya tiket masuknya

Pintu Gerbang menuju Taman Nasional Kelimutu 


Dari pos pertama tempat bayar , kita lanjut lagi sekitar 10 menit , dan tibalah kita di parkiran yang waktu kita datang enggak jelas kaya apa situasinya karena masih gelap .
Turun dari mobil hawa dingin menyerang tulang sumsum yang cuma dibungkus daging seadaanya plus sweater , dingin dingin enyoy ....

Parkiran Taman Nasional Kelimutu , diambil setelah kita kembali dari kawah Kelimutu , pas dateng mah gelap gulita

Dari parkiran kita mulai berjalan kaki, agak mendaki sedikit pertama, jalannya sudah tertata rapi , lalu mulainya pendakian yang cukup melelahkan menuju puncak Kelimutu di tambah udara dingin dan enggak ada kopi , tertolong oleh tangga - tangga semenan yang sudah tertata rapi sehingga enggak segila mendaki gunung Semeru .

Rute menuju kawah kelimutu , di ambil pas kita kembali dari atas, waktu berangkatnya masih gelap gulita




Tambah ke atas udara tambah dingin, kabut tebal menyelimuti  , sampai di atas kawah ada semacam tugu berundak , biasanya dijadikan tempat duduk - duduk menunggu sunrise tiba .
Enggak ketinggalan lapak tukang kopi (bukan di Indonesia namanya kalau enggak ada lapak indomie atau warkop) .

Sunrise terasa lama secara angin dan kabut dingin banget , suhu mungkin mencapai 2 derajat celcius , jadi yang enggak tahan dingin siap - siap pake baju super tebal kalau perlu di tambah gulungan bedcover daripada terjadi hal- hal yang tidak diinginkan kaya hipotermia atau masuk angin ribet kerokannya kalau lagi travelling

Akhirnya matahari muncul juga bersamaan dengan naiknya kabut sutra ungu , hawa dingin berlahan hilang berganti udara sejuk yang menyegarkan jiwa raga .





3 kawah berlainan warna yang dulu hanya kulihat dilembaran uang lima ribuan kini terhampar didepan mata , dengan hamparan hutan pinus dikejauhan sungguh tak ada yang dapat didustakan dari alam semesta ciptaanNya .

Puas foto - foto , kita mulai pindah ke bagian lain dari Kelimutu , membaca arti warna dari kawah - kawah tersebut .

Setelah matahari mulai panas , jadi gerah gw karena pakai sweater , kita mulai turun buat balik ke homestay buat breakfast dan akan melanjutkan perjalanan ke Bajawa , dari Moni ke Bajawa cukup lama sekitar 6 jam .

Dalam perjalanan kembali ke homestay, kami sempat mampir ke sumber air panas dipersawahan penduduk dan air terjun yang enggak tau namanya , di tunjukkin sama si Robert driver kami .
Foto - foto dulu dech , lumayan tempatnya cukup bagus dan disepanjang jalan banyak pohon kemiri . Baru kali ini lihat pohonnya ternyata pohon kemiri merupakan pohon berkambium dan bisa sangat besar

Pohon kemiri , ternyata kemiri itu biji didalam buah ini 

 Warga sekitar mandi di sumber air panas yang ada di tengah persawahan di Moni
 Air terjun di Desa Moni , mampir saat kembali dari Kelimutu


Lanjut part II Amazing Flores - Bajawa , Ruteng




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyusuri Jejak Sejarah di Cambodia - Vietnam

Heaven Phuket

...Amazing Flores IV- Fantastic Kanawa Island and Live on Board - (Labuan Bajo - Kanawa Island- Pulau Komodo- Manta Point - Pulau Kalong- Gili Laba - Pulau Padar - Pink Beach - Pulau Rinca - Pulau Bidadari - Pulau Kelor)